3 Tips Praktis Membangun Knowledge Management

Knowledge-based economy, demikian sebuah kosa kata yang kini makin acap terdengar. Frasa itu secara eksplit juga makin meneguhkan pentingnya makna pengetahuan bagi eksistensi sebuah organisasi – entah itu organisasi bisnis ataupun organisasi publik.

Dalam konteks itulah, kini juga makin mendesak sebuah kebutuhan bagi setiap organisasi untuk membangun apa yang disebut sebagai knowledge managementatau manajemen pengetahuan. Knowledge management atau sering disingkat KM sendiri sejatinya dapat diartikan sebagai sebuah tindakan sistematis untuk mengidentifikasi, mendokumentasikan, dan mendistribusikan segenap jejak pengetahuan yang relevan kepada setiap anggota organisasi tersebut, dengan tujuan meningkatkan daya saing organisasi.

Di Indonesia sendiri, konsep dan aplikasi dari knowledge management ini sudah makin berkembang dengan baik. Bahkan ada sebuah organisasi konsultan, yakni Dunamis (pemegang lisensi Stephen Covey di Indonesia) yang memberikan award tahunan bagi perusahaan di Indonesia yang dianggap terbaik dalam penerapan knowledge management. Award itu disebutMAKE (Most Admired Knowledge Enterprises), dan tiga pemenang utama untuk tahun 2008 ini adalah Excelkomindo Pratama (XL), Astra International dan Telkom Indonesia.

Lalu langkah apa saja yang mesti dilakukan untuk mengembangkan knowledge management yang tangguh? Berikut tiga tips praktis yang mungkin bisa dirajut guna menata knowledge management yang efektif.

Langkah yang pertama adalah membangun apa yang bisa disebut sebagai Portal Pengetahuan secara internal (intranet knowledge portal). Dalam portal yang bisa diakses oleh setiap anggota perusahaan inilah, disusun beragam folder dan menu pengetahuan yang relevan. Isinya bisa menyangkut artikel-artikel tentang manajemen praktis; paper mengenai dinamika industri bisnis yang digeluti; materi-materi pelatihan internal; ataupun juga berupa paper pengalaman dari karyawan perusahaan tersebut dalam mengerjakan sebuah projek tertentu.

Dulu ketika saya masih bekerja pada sebuah perusahaan konsultan asing, firma saya ini menyediakan sebuah portal pengetahuan yang sangat ekstensif. Salah satu menu favorit kami adalah “lesson learned paper” yang berisikan poin-poin penting apa – baik poin kegagalan ataupun keberhsilan — yang diperoleh ketika rekan-rekan kami mengerjakan projek konsultasi untuk para kliennya di berbagai negara di dunia. Melalui paper ini, “learning curve” kami dapat bergerak dengan cepat lantaran adanya proses saling berbagai pengetahuan dari beragam sumber di beragam tempat.

Lalu, siapa yang mestinya mengelola portal pengetahuan ini? Idealnya mesti ada satu dedicated person yang bertugas mengidentifikasi, mengkodifikasi dan menata beragam sumber pengetahuan yang relevan (sebutannya adalah “knowledge officer”). Orang ini tentu mesti dibantu oleh tim IT untuk menyiapkan infrastruktur database dan portal intranet tersebut.

Langkah praktis kedua adalah dengan mentradisikan semacam pertemuan Knowledge Sharing Session, selama sekitar 2 jam, setidaknya setiap bulan sekali. Sharing session ini bisa dilakukan secara corporate-wide, atau dilakukan per departemen/divisi. Bisa dilakukan dengan mengundang narasumber dari luar atau internal. Materinya bisa berupa pengetahuan manajemen praktis ataupun pengalaman karyawan dalam mengerjakan sebuah tugas/projek. Hasil sharing session ini kemudian juga bisa di-upload ke Portal Pengetahuan, sehingga setiap karyawan bisa mengakses materinya. Knowledge sharing session ini akan sangat bermanfaat dalam menggali dan mendistribusikan potensi pengetahuan yang ada dalam diri setiap karyawan perusahaan.

Langkah praktis ketiga adalah dengan menerbitkan semacam Online Knowledge Buletin. Buletin ini dapat diterbitkan sebulan atau dua bulan sekali, dan berisikan update pengetahuan-pengetahuan mutakhir mengenai manajemen/bisnis ataupun mengenai dinamika industri yang ditekuni oleh perusahaan tersebut (beragam artikel yang ada di blog ini juga sangat cocok menjadi materi buletin itu…..hehehehe). Buletin ini sebaiknya didistribusikan melalui multimedia email (email multimedia maksudnya email yang isinya variatif, penuh warna dan elemen visual lainnya; jadi berbeda dengan email tradisional yang garing dan biasa Anda terima itu). Melalui knowledge buletin ini, pengetahuan setiap karyawan perusahaan Anda bisa terus disegarkan dan ter-upate; jadi tidak lapuk ketinggalan zaman.

Demikianlah tiga langkah praktikal yang mungkin bisa Anda lakukan untuk mulai membangun knowledge management system di kantor/perusahaan Anda. Sebuah tindakan untuk merawat, menyemai dan memupuk benih-benih gagasan setiap insan demi tumbuhnya sebuah taman pengetahuan yang indah nan mencerahkan.

Sumber : http://strategimanajemen.net/2008/07/21/3-tips-praktis-membangun-knowledge-management/

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Knowledge Management

Knowledge Management

Onno W. Purbo

Dalam tulisan ini saya mencoba membahas hal yang lebih abstrak daripada sekedar teknologi informasi biasa. Knowledge Management (KM) adalah sebuah konsep yang relatif baru yang bergerak di atas infrastruktur teknologi informasi (Internet & Intranet) yang ada. Sangat berbeda dengan dengan konsep e-commerce yang hari-hari ini sedang booming dan banyak di minati oleh orang banyak. E-commerce seperti kita rasanya sebetulnya hanyalah membuat effisien proses perdagangan yang sudah ada supaya lebih cepat dan dapat di akses dengan mudah dari segala penjuru dunia.

Berbeda dengan konsep-konsep effisiensi prosedur, knowledge management di fokuskan untuk menjadi seseorang / sebuah institusi agar menang dalam kompetisinya karena memiliki pengetahuan yang lebih baik daripada kompetitor-nya. Isu utama di knowledge management adalah competitiveness. Competitiveness tersebut di peroleh dengan cara mengelola pengetahuan yang kita miliki dengan baik dan effisien.

Pada saat ini di Indonesia sedang terjadi gerakan untuk membangun knowledge infrastructure yang berbasis knowledge management yang di motori oleh Knowledge Management Reseach Group (KMRG) ITB yang di ketua oleh Ismail Fahmi. Melalui infrastruktur pengetahuan yang dibangun berbasis Web diharapkan dapat mengkaitkan banyak sekali institusi pendidikan dan beberapa institusi komersial / non-pendidikan supaya proses tolong menolong dalam pemandaian bangsa ini terjadi.

Dalam konsep baru – knowledge management – sebuah institusi secara sadar dan komprehensive akan mengumpulkan, mengorganize, men-share, dan menganalisa pengetahuan yang mereka miliki untuk tujuan-tujuan di masa mendatang. Di tahun 2000 ini, setahu saya tidak banyak institusi / perusahaan di Indonesia yang secara serius mempunyai knowledge management secara menyeluruh. Umumnya yang ada beberapa perusahaan memfokuskan pada proses yang ada dan mencoba agar menjadikan satu proses-proses tersebut menjadi satu kesatuan.

Knowledge management sendiri merupakan sebuah proses yang kompleks, oleh karena itu tidak mungkin dapat ditangani oleh sebuah vendor saja. Untuk dapat sukses mengimplementasikan knowledge management harus secara cantik menggabungkan berbagai solusi yang ada menjadi satu kesatuan yang komprehensive.

Dalam sebuah artikel di Information Week, Jeff Angus & Jeetu Patel menggambarkan empat (4) proses yang menggambarkan knowledge management yang dapat di tuliskan dalam sebuah tabel di bawah

Proses Utama Aktifitas
Pengumpulan & pemasukan data OCR & scanning

Pemasukan suara

Mengambil informasi dari berbagai sumber

Mencari informasi untuk dimasukan

Pengorganisasian / pengkatalogan Pengindexan

Pemfilteran

Link / penghubungan

Pemurnian & Pemberian konteks Kerjasama

Compacting

Projecting

Data Mining

Aliran diseminasi Sharing

Alert

Push

Sebuah rencana knowledge management, pertama kali tentunya harus melakukan survey akan kebutuhan institusi tersebut. Dengan memperhitungkan semua aktifitas di atas untuk memenuhi kebutuhan yang ada. Tantangan selanjutnya adalah menemukan atau membuat perangkat lunak yang cocok dalam konteks-nya untuk rencana secara keseluruhan.

Jika kita melihat lebih dekat apa yang dilakukan oleh orang di bidang knowledge management – saya coba menyadur tulisan dari Karl E. Sveiby yang cukup menarik. Tampaknya kalau melihat secara teliti maka ada dua (2) buah jalur utama yang di ambil oleh orang tentang Knowledge Management (KM).

Jalur KM = Manajemen dari informasi. Peneliti & praktisi di bidang ini umumnya mempunyai pendidikan di bidang komputer dan / atau ilmu informasi. Mereka terlibat dalam pembangunan Sistem Informasi Manajemen, AI, re-engineering, groupware dll. Bagi mereka pengetahuan = objek yang dapat di identifikasi dan di proses dalam sistem informasi. Jalur ini baru dan berkembang sangat pesat pada saat ini, terutama dengan berbagai perkembangan di dunia komputer.

Jalur KM = Manajemen dari orang. Peneliti & praktisi di bidang ini cenderung memperoleh pendidikan di bidang philosofi, psychologi, sosiologi dan bisnis / management. Mereka umumnya umumnya terlibat dalam pengaksesan, pengubahan dan perbaikan skill & perilaku manusia secara individu. Bagi mereka pengetahuan = proses, sebuah set kompleks dari skill dinamis, know-how dll yang terus menerus berubah. Secara tradisional mereka terlibat dalam proses belajar dan proses manajemen kompetensi individual ini – seperti seorang psycholog – atau pada tingkat organisasi – seperti philosofer, sosiolog atau teoritis organisasi. Jalur ini sudah tua dan tidak berkembang demikian pesat.

Tingkat: Perspektif Individual. Fokus dari penelitian & praktek pada individual.

Tingkat: Perspektif Organisasi. Fokus dari penelitian & praktek pada organisasi.

Dalam tabel 2×2 dapat kita lihat Knowledge Management sebagai berikut

Jalur Knowledge = Objek Knowledge = Proses
Tingkat Organisasi Re-engineering Teoritis Organisasi
Tingkat Individual AI-spesialis Psycholog

Tentunya karena perbedaan latar belakang pendidikan yang cukup ekstrim tersebut, sering kali bahasa yang digunakan oleh kedua sisi tersebut akan berbeda satu dengan yang lain jika berbicara satu dengan yang lain.

Secara umum berbagai inisiatif knowledge management dapat dipetakan dalam tiga (3) hal besar untuk aset intangible, yaitu, struktur eksternal, strukur internal dan kompetensi dari SDM. Dalam contoh tabel berikut di gambarkan beberapa contoh aplikasi yang real dari berbagai inisiatif yang ada.

Struktur External Struktur Internal Kompetensi SDM
Peroleh pengetahuan dari customer. Bangun budaya untuk berbagai pengetahuan. Buat jenjang karir berbasis knowledge management.
Berikan customer tambahan pengetahhuan. Buat revenue baru dari pengetahuan yang ada. Buat lingkungan terbatas untuk transfer pengetahuan tacit.
Tangkap pengetahuan tacit yang ada di masing-masing individu, simpan, sebarkan & gunakan. Belajar dari simulasi dan instalasi pilot projek.
Ukur proses pembuatan pengetahuan dan aset intangible.

Sumber :

http://www.google.co.id/url?sa=t&source=web&cd=7&ved=0CDgQFjAG&url=http://kambing.ui.ac.id/bebas/v10/onno-ind-2/application/education/knowledge-management-09-2000.rtf&rct=j&q=knowledge%20management&ei=Mdu-TKr5KYzvcNGv8NAN&usg=AFQjCNHNVb70qrDZPTyqs36T6SqqpiY20Q&cad=rja

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pengaruh Teknologi Dalam Organisasi, Studi Kasus PT PLN (Persero)

Jika keefektifan organisasi di ukur dari pencapaian tujuannya, sistem yang digunakan, kepuasan para kontituensinya dan kemampuan untuk bersaing, lalu dimanakah letakperanan teknologi dalam mewujudkan keefektifan sebuah organisasi?

Lalu apa sebenarnya teknologi itu?

Anggapan banyak orang, teknologi identik dengan sesuatu yang canggih seperti peralatan yang modern, computer, laptop, robot dsb. Padahal sebenarnya yang teknologi itu luas sekali. Dalam bukunya yang berjudul “Teori Organisasi, struktur, desain & aplikasi”, Robbin mengatakan bahwa teknologi adalah merujuk pada informasi, peralatan, tehnik dan proses yang dibutuhkan untuk mengubah masukan menjadi keluaran[1]. Jadi tidak hanya peralatan yang disebutkan diatas, tapi juga berupa tehnik atau informasi.

Dan bagaimana peranan teknologi dalam organisasi?

Untuk membahas hal ini, makalah ini akan membahas studi kasus tentang PT PLN (persero). Melihat lebih dalam bagaimana teknologi merubah tatanan organisasi di tubuh PLN.

Pada bulan Desember 2009, PLN, Perusahaan Listrik Negara, dipimpin oleh Direktur Utama baru. Dahlan Iskan, CEO Jawapos Group, perusahaan media terbesar di Indonesia, dipilih Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk menahkodai PLN.

Keadaan PLN Sebelum Dahlan Iskan Menjabat Sebagai Direktur Utama

Sebelum Dahlan Iskan menjabat sebagai direktur utama, ada berbagai fakta yang membuat PLN sebagai perusahaan pengelolaan listrik berjalan dengan tidak efektif dan cenderung tidak masuk akal.

  1. Negara Indonesia potensial energi listrik, tetapi mengalami krisis listrik.
  2. PLN bersedia membeli li strik seharga Rp 1.050/KWh dari Malaysia, padahal ada pembangkit swasta nasional yang menawarkan Rp 600/KWh
  3. PLN tidak bisa mendapatkan gas hingga puluhan tahun. Perusahaan ini memiliki banyak pembangkit berbahan bakar gas, yang berkapasitas besar dan kualitas kelas satu, tetapi justru menggunakan solar yang biayanya bisa membengkak tiga kali lipat.
  4. Di Kalimantan Timur yang kaya batu bara, pembangkit listriknya malah berbahan bakar solar. Kalau dilihat dari kekayaan alam Indonesia, keadaan ini menjadi sungguh ironis, negara kita ekspor batu bara besar-besaran, tetapi juga impor solar habis-habisan.
  5. Saat ini kebutuhan gas PLN kurang dari 1 juta million metric British thermal units(MMBtu). Jika itu terpenuhi, bisa berhemat Rp 15 triliun per tahun. Ujung-ujungnya, jika gas terpenuhi, dapat mengurangi subsidi pemerintah.
  6. Sampai tahun 2015, PLN dihadapkan pada dua tantangan.
    1. Pertama, untuk jangka pendek (1-2 tahun ke depan) listriknya harus nyala dulu agar tidak byar-pet lagi. Untuk itu, PLN menyewa generator dengan biaya sangat mahal. Meski tidak efisien, hal itu harus dilakukan mengingat status nya adalah Public Service Obligation (PSO), sehingga bagaimanapun ada proses politik yang terkait di BUMN itu.
    2. Kedua, rencana jangka panjang: harus bisa membangun dan melakukan efisiensi. Tahun 2015 harus bisa rnembangun dan menambah pasokan listrik 20 ribu MW. Untuk itu, dibutuhkan dana sekitar Rp 800 triliun.
  7. Dilihat dari kinerja secara financial, 2 tahun berturut-turu yaitu pada tahun 2007 dan 2008 PLN masih mengalami kerugian

Tabel 1. Pendapatan laba(rugi) bersih PT PLN (persero)

Pendapatan dan Laba (Rugi) Bersih PT.PLN (Persero)

Tahun

2007

2008

2009*

Jumlah pendapatan usaha (Rp juta)

114.042.687

164.208.510

106.244.646

Laba (Rugi) bersih (Rp juta)

(5.645.107)

(12.303.716)

8.346.889

Sumber: Laporan Keuangan PT PLN (Persero)

*Keterangan: sampai dengan Q3

Dilihat dari fakta yang terdapat diatas, PLN terlihat sebagai organisasi yang tidak effisien. Dari segi pencapaian tujuan, PLN masih merugi pada tahun 2007 dan 2008. Baru di tahun 2009 kinerja keuangan menunjukkan hasil yang positif. Dari sistem kerja yang digunakan saat ini, PLN masih dinilai memboroskan uang negara sebesar 15 Triliun setahun. Dari sisi konstituensi strategis, PLN belum memuaskan pelanggannya yang menginginkan listrik tidak mati karena kurangnya pasokan listrik.

Lalu Teknologi yang digunakan oleh Dahlan Iskan ?

Pada minggu per tama menjabat, ia sudah merealisasi program jangka pendek. Yaitu, mengganti sumber energi primer dan menyediakan trafo cadangan untuk keperluan distribusi listrik. Penggantian energi primer ini diklaimnya bisa menghemat beban subsidi sebesar Rp 5 triliun tiap tahun.

Langkah awal yang dilakukan untuk meng ganti sumber energi primer adalah: meneken kontrak pembelian gas dari Perusahaan Gas Negara. Dengan pembelian gas ini, pasokan gas sebesar 8 billion British thermal unit per hari disalurkan untuk pembangkit tenaga uap di Talang Duku, Sumatera Selatan. Untuk pem bangkit Utara disalurkan 150 MMBtu.

Langkah kedua, yaitu membangun 100 unit pem bangkit tenaga uap kecil untuk menggantikan mesin diesel yang selama ini digunakan di luar Jawa, seperti Sumatera dan Kalimantan.

Langkah ketiga, yaitu menyediakan 12 unit trafo cadangan berkapasitas 500 KA buat sejumlah gardu di Jawa, Madura dan Bali. Trafo cadangan ini pen ting guna mengantisipasi terjadinya gangguan pasokan listrik ketika gardu induk rusak.

Langkah keempat, Untuk penanganan Indonesia Timur hal yang dilakukan adalah, Pertama, mengganti diesel dengan pembangkit listrik kecil berjumlah 70 unit. Kedua, mengadakan pembangkit listrik tenaga matahari besar-be saran. Ketiga, membangun pembangkit mikro hidro besar-besaran di Sulawesi dan Papua.

Tidak hanya masalah teknis yang dibenahi, tetapi juga birokrasi. Yaitu, dengan memang­kas jalur pengambilan keputusan. Di sistem Iama PLN, suatu keputusan harus diputuskan di rapat direksi, kemudian dibuat naskah keputusan, lalu di tandatangani seluruh direktur. Akibatnya, ada keputusan yang umurnya sudah setahun, tetapi barn diteken.

Akhirnya, Dahlan mengubah sistem itu lebih pendek birokrasinya. Dibentuk sekitar 6 komite, antara lain Komite SDM, Komite Investasi atau Komite Transmisi. Komite investasi hanya melibatkan ketua komite, direktur keuangan, direktur bisnis dan manajemen risiko, direktur perencanaan dan direktur operasional.

Kalau komite sudah memutuskan, itu adalah keputusan direksi. Kini praktis 2-3 kali rapat sudah kelar, bahkan ada yang sekali rapat.

Setelah birokrasi, Dahlan pun membenahi struktur organisasi. Dulu di bawah direktur terdapat deputi direktur. Otomatis jabatannya adalah wakil direktur. Posisi ini ditiadakan, diganti menjadi kepala divisi.

Gambar 1. Struktur organisasi PLN

Guna mengontrol pencapaian target pro gram atau kinerja PLN, Dahlan membentuk lembaga semacam Unit Kerja Presiden untuk Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4) yang dibentuk mirip ketika Kun turo menjabat sebagai dirut. Jadi, ada satu kepala divisi yang ditugaskan khusus untuk melakukan monitoring target. Misalnya, ditugaskan memantau kemajuan program listrik prabayar, revolusi di Sumatera Utara, dan sebagainya.

Untuk membenahi PLN, Dahlan pun berupaya menanamkan sense of crisis tahun 1998 sebagaimana di Jawa Pos. Saat di kantor media itu, jika kacamatanya patah, ia hanya mengikatnya dengan karet. Lalu, ada juga karyawan yang memintanya tidak naik Mercy lagi, akhirnya ia hanya naik Hyundai kecil. Untuk mengubah mindset karyawan PLN. Dulu terdapat lift khusus dirut, tapi sekarang lift itu boleh digunakan untuk siapa saja

Sebagai pemimpin, Dahlan berusaha memberikan contoh nyata bagi bawahannya. Misalnya, ia disiplin bcrangkat pagi dan pukul 6.45 WIB sudah berada di kantor. Rapat direksi pun diubah menjadi puku17.00 WIB.

Kehadiran Dahlan sejak awal memang ditentang karyawan. Bagaimana menga tasi resistensi itu? Dahlan iskan hanya mendiamkan saja, karena Dia berpikir karyawan kanbelum tahu saya lebih jauh.

Hasil yang dicapai dari perubahan teknologi

Pemadaman listrik di beberapa tempat berkurang. Misalnya di Medan, sejak awal Maret sudah tidak ada mati listrik. Listrik di Karimun dan Tanjung Pinang juga tidak mati lagi sejak pertengahan Maret. Di Makassar dan Manado, tidak mati lampu terhitung akhir Maret. Pendeknya, tiap minggu ditargetkan ada peningkatan daerah-daerah yang bebasbyar-pet. Jika pemerintah menargetkan crash program mengatasi pemadaman pada Oktober 2010, Dahlan berani mencapai target lebih cepat, yaitu Juni 2010.

Karyawan pun mengakui kehebatan Dah lan. “Visi dan budaya kerja PLN menjadi world class service diperluas dari tadinya Jakarta saja kini hingga area jawa-Bali,” ungkap Tri Budi Darmawan, Deputi Manajer Perencanaan Kantor Distribusi Gambir. Budi memuji kini bosnya lebih egaliter karena mau turun ke bawah. “Kami diberi contoh langsung mental melayani,” [2]

Sumber : http://prasetyowijaya.blogspot.com/2010/04/pengaruh-teknologi-dalam-organisasi.html

Pembahasan :

Untuk mengubah kinerja organisasi memang diperlukan teknologi baru. Seperti yang dilakukan Dahlan Iskan di PLN. Dia menggunakan teknologi terbaru untuk mengganti kerja pembangkit, juga teknologi untuk memperpendek jalur birokrasi. Struktur organisasipun ikut berubah dengan adanya teknologi yang dibawa Dahlan Iskan.

Tidak hanya itu, Dahlan Iskan juga membawa teknologi dalam bentuk manajemen manusia untuk mendekatkan diri dengan karyawan PLN. Juga mampu mempersatukan dan memotivasi karyawan PLN untuk menjadi world class quality.

Jadi, teknologi yang tepat akan membuat kinerja suatu organisasi menjadi lebih efektif. Ditambah dukungan dari adanya Knowledge Management yang baik dari pengelola akan menambah kelebihan yang sebelumnya telah dimiliki oleh PT. PLN ini sendiri..

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Bumbu dan Aroma TI di Resto Papan Atas

Anda bisa membayangkan bagaimana repotnya mengelola restoran di lingkungan Hailai International Executive Club — salah satu ikon tempat hiburan di Jakarta yang populer sejak 1970-an. Resto itu harus melayani arena kongko, pelesir dan makan-makan di tiga lantai, yang meliputi Seafood Restaurant, Karaoke, Bar & Pub, Dinner Theatre, Balcony, VIP Members, dan sebagainya. Hampir setiap hari, ratusan bahkan ribuan pengunjung mendatangi pusat hiburan ini — dan tentu saja butuh makan dan minum. Tak aneh, jumlah pelayan dan kokinya mencapai 500-an, dilengkapi dua dapur besar.

Apalagi, cukup banyak pelanggannya — sebagian besar dari kalangan etnis Tionghoa — bertipikal tidak sabaran ingin cepat dilayani dan minta perhatian spesial. Tak heran, menu yang diminta sering “aneh-aneh”.  Misalnya, ada yang minta menu hidangan tertentu dengan  merica atau garamnya lebih banyak sedikit, atau sebaliknya sedikit dikurangi dari ukuran standar. Atau, nasi goreng dengan cabai agak lebih banyak (pedas). Begitu juga, permintaan minumannya. Dengan mengakomodasi dan mengantisipasi permintaan semacam itu, setelah dihitung-hitung, tak kurang dari 5 ribu menu makanan-minuman yang harus dilayani Hailai. Lagi pula, hidangan yang diminta, biasanya harus tersaji dalam 10-15 menit. Padahal, koki ahlinya didatangkan dari Hong Kong dan umumnya hanya bisa bahasa Mandarin.

Dengan cara biasa-biasa saja, tak mungkinlah bisnis resto semacam itu bisa dijalankan dengan sukses. Toh, selama ini Hailai mulus-mulus saja mengelola resto kelas atasnya itu.SWA yang sempat mengamati langsung situasi pelayanan resto ini, melihat tak ada pemandangan pelayan yang mondar-mandir ke dapur dan ke tempat para tamu. Semua order makanan/minuman, berapa pun banyaknya, setelah dicatat di kertas kecil, cukup diketikkan dari komputer mini yang terhubung ke dapur secara online. Betul, hanya dalam 10-15 menit, hidangan yang dipesan sudah tersaji di meja. Tentunya, semua itu berkat bantuan teknologi informasi (TI) yang diimplementasi Hailai guna mengelola restonya.

Sebenarnya, pemanfaatan TI di lingkungan Hailai bukan hal baru. Jauh sebelum orang-orang di Tanah Air  ramai membicarakan pemanfaatan TI guna mendukung operasional usaha, Hailai justru telah memanfaatkan sistem aplikasi Gourmate –nama aplikasi resto yang dipakainya itu — sejak 1993.

Memang, jauh sebelumnya, Hailai cuma menggunakan perangkat semacam cash register. Sayang, fasilitas ini punya banyak keterbatasan dan tidak mampu menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang terus berkembang. Antara lain, sering sistem pelaporan yang dibuat sangat terlambat, banyak proses yang terpaksa dijalankan secara manual, termasuk menyampaikan order dari tamu ke koki di dapur.

Karena  kelemahan itu, manajemen Hailai memutuskan mencari pengganti sistem lama dengan sistem baru yang lebih powerful, terintegrasi, dapat mengikuti perkembangan kebutuhan perusahaan, dan yang tak kalah penting, dapat membuat pelaporan lebih cepat dibanding sebelumnya.

Keinginan itu lantas ditindaklanjuti dengan pencarian (window shopping) di awal 1993. Hendro Sumampau, salah seorang pemilik Hailai menyurvei ke berbagai hotel dan resto di Hong Kong dan Singapura. Tujuannya, menjajaki sekaligus sekaligus melihat lebih dekat solusi yang dipakai resto-resto besar di kedua negara itu. Setelah sekitar setahun mencari, ditemukanlah sistem aplikasi yang dinilai cocok: Gourmate –solusi yang khusus dipakai di industri resto. Sistem ini dikembangkan Infrasys, software house yang bermarkas di Hong Kong.

Menurut Yusuf Budianto, Manajer TI Hailai, pemilihan itu murni berdasarkan kemampuan solusi tersebut mengintegrasikan berbagai bagian di lingkungan perusahaan: juru masak (koki) di dapur, pelayan di bar, resto, theatre dan sebagainya. Pendeknya, masing-masing pelayanan di beberapa ruang tadi terhubung manakala berlangsung operasional sehari-hari.  Gambaran seperti itu, kata Yusuf, sangat jauh dibanding pola lama. Dulu, banyak pelayanan yang dilakukan  secara manual. Semua pelayan — yang jumlahnya amat banyak — harus bolak-balik ke dapur dan kasir sekadar mengantarkan order menu dari pengunjung.

Di samping itu, Yusuf menambahkan, solusi Gourmate dianggap cukup andal dan sudah terbukti manfaatnya di beberapa resto di luar negeri. “Aplikasinya pun cukup stabil, terlebih operating system yang dipakainya Linux,” katanya. Menurutnya, ini berbeda dari Windows yang dinilainya kurang stabil, dan sering kali versi terbarunya keluar padahal kenyataannya belum terlalu stabil. Ditambahkan Yusuf, dari sisi sistem database-nya juga cukup simpel. Lantaran menggunakan sistem open database, hingga mempermudah orang TI mengonversi data penjualan ke sistem aplikasi back office.

Proses implementasi sistem Gourmet ini dijalankan sejak pertengahan 1993. Menurut Yusuf, praktis tak ada kendala berarti. Beberapa proses persiapannya meliputi: pengumpulan data seluruh menu (sekitar 5 ribu item), data seluruh  pegawai (1.100 orang), pengadaan  jaringan kabel, 60 terminal khusus (berbentuk PC mini), 60 printer dan satu mesin server.  Semua data-data yang terkumpul tadi lantas dimasukkan (adjustment)  ke sistem Gourmate secara manual, satu per satu. “Prosesnya hanya memakan waktu tiga bulan,” ujar Julkarnain Samosir, Manajer Pemasaran Kreasi Sistem Utama (KSU) — perwakilan Infrasys di Indonesia. Pada saat implementasi berlangsung, sedikitnya 6 orang yang terlibat: tiga staf EDP Hailai dan tiga dari KSU.

Setelah beberapa tahun sistem Gourmate dipakai, memasuki tahun 2000, sehubungan dengan masalah Y2K, sistem  ini di-upgrade ulang. Alasannya, kekhawatiran ancaman Y2K, software-nya dianggap sudah terlalu lama. Kendati di-upgrade ke versi yang lebih baru, menurut Julkarnain, sisi fungsinya hampir tak berbeda dari versi sebelumnya.

Menyinggung soal keamanan (security), Julkarnain menjamin  solusinya tersebut tidak pernah mengalami gangguan. Juga, kecil kemungkinan para pengguna memanipulasi data. “Peran sekuriti ini sangat penting bagi perusahaan resto,” katanya. Maklum, andai saja software-nya tidak bagus (stabil), sudah tentu para pegawai dapat memanipulasi data pembelian dan order. “Katakanlah sebenarnya pembayaran sudah dilakukan, tapi bisa saja pelayan beralasan sebaliknya,” Yusuf menambahkan.

Menurut Yusuf,  jika saja software Gourmate tidak stabil, bisa saja mengalami crashmanakala ramai pengunjung. Kalau ini terjadi, kerugian besar bakal dialami Hailai. “Mungkin hanya dalam hitungan menit, perusahaan bisa merugi jutaan rupiah,” tambahnya. Apalagi, seperti sudah disinggung, cukup banyak pelanggan yang punya sifat tidak sabaran untuk dilayani.

Julkarnain menyebutkan sistem aplikasi itu bisa dijalankan oleh resto yang operasional 24 jam. Yang jelas, beberapa resto dan hotel besar di mancanegara sudah memakainya, antara lain: Hotel Inter-Continental (Hong Kong), Shangri-La dan Empire (Brunei Darussalam), JW Marriot (Singapura) dan Crystal Jade Palace.

Keunikan Gourmate, kata Julkarnain, karena mengakomodasi karakter dalam bahasa Cina/Mandarin. “Ini relevan dengan Hailai,” ujarnya. Kelebihan lainnya, sistem ini bisa  mendeteksi order-order mana yang harus didahulukan. Maklum, setiap order yang masuk mencantumkan jam, tanggal, nomor urut dan nomor meja. Soal kapasitas order, sangat tidak terbatas (unlimited). Makanya, tidak heran bila dalam satu malam, khususnya di lantai dua — paling banyak fasilitasnya –  order yang masuk bisa mencapai 4-5 ribu. Selain itu, permintaan menu yang macam-macam pun bisa dilayani, karena aplikasi Gourmet dilengkapi fiturmodifier.

Saat masih menggunakan metode manual yang dibantu cash register, proses pemesanan makanan demikian njlimet. Saat tamu memesan makanan, seperti biasa dicatat oleh pelayan. Proses selanjutnya, pelayan membawa catatan pesanan ke kasir dan ke dapur. Proses ini saja memakan waktu 5 menit karena jarak resto ke dapur cukup jauh. Repotnya lagi, lantaran para kokinya orang Hong Kong, harus diterjemahkan dulu, baru kemudian diberikan ke dapur – yang ini juga memakan waktu 5 menit. Hal serupa terjadi saat tamu meminta bon tagihan (bill). Pelayan lebih dulu menghampiri kasir, dihitung secara manual, lalu diberikan kepada tamu. “Jadi, bila dihitung-hitung, untuk satu pesanan saja membutuhkan waktu 20-30 menit. Bagaimana bila tamu yang memesan banyak?” ujar Yusuf.

Sekarang, berbagai inefisiensi tersebut bisa dihilangkan. Memang praktiknya, proses pemesanan makanan atau minuman berlaku seperti biasa. Pelayan menghampiri tamu yang memesan, selanjutnya mencatat pesanan di atas kertas kecil.  Yang berbeda, pelayan tidak lagi menuju ke dapur, melainkan langsung mengetikkan pesanan tamu di komputer mini terdekat. Secara otomatis, data ini terkirim ke dapur dan kasir. Hubungan itu terjadi lantaran difasilitasi jaringan Local Area Network. Sehingga, begitu order ditulis, langsung diterima di dapur. Tidak sampai 20 menit, makanan yang dipesan pun diantarkan oleh staf dapur. Dan ketika tamu meminta bill, pelayan bisa langsung mencetak di mesin printer, yang bersebelahan dengan komputer mini tadi.  Setelah tercetak, biasanya langsung dibawa ke kasir untuk distempel, lalu diberikan kepada tamu.

Efisiensi lainnya, komunikasi antarbagian bisa dilakukan secara online, karena sudah terintegrasi lewat jaringan LAN.  Semua jenis makanan dan minuman juga bisa terpantau penjualan hariannya. Di samping itu, sistem ini sangat membantu manajemen perusahaan. Pasalnya, manajemen dapat mengetahui langsung jumlah pengunjung resto secara online. Caranya, cukup dengan men-dial-up ke server melalui nomor telepon perusahaan.

Membandingkan dengan sewaktu masih memanfaatkan cash register, kerepotan yang paling utama terjadi di back office. Setiap hari, data penjualan harus selalu dikonsolidasi ke jurnal yang menggunakan aplikasi Excel. “Proses ini terus terjadi setiap hari,” ujar Yusuf. Repotnya lagi, bila  terjadi perubahan data, karena semua data yang sudah di-input harus diubah lagi. Lalu, back office yang tidak didukung sistem yang terkomputerisasi, pelaporan sering terlambat hingga dua bulan. Sudah begitu, kerap pula data yang disampaikan ke manajemen belum sempurna. Alhasil, proses kontrol –- termasuk jumlah order yang masuk — sulit dilakukan.

Sekarang, mereka yang setiap hari harus menggunakan sistem ini adalah pelayan, kapten, penyelia dan koki. Masing-masing pelayan yang mengorder melalui fasilitas komputer dibekali semacam kartu identitas, berbentuk ATM. Tiap kali ada order yang dimasukkan, mereka mesti lebih dulu menggesekan kartunya ke card reader. “Cara seperti itu sengaja diterapkan untuk mengetahui nama dan nomor pelayan yang mengorder saat itu,” Julkarnain menerangkan.

Hampir semua fasilitas yang ada di Hailai difasilitasi sistem Gourmate: resto seafood(Chinese), karaoke, pub, diskotek, kolam renang, ruang kebugaran, Jocky Lounge, teater, spa, dan sebagainya. Berbagai fasilitas  itu bertempat di lantai satu, dua dan tiga.

Untuk melayaninya, Hailai didukung dua dapur besar di lantai satu dan dua. Lantai satu difungsikan untuk melayani pesanan makanan di lantai satu, yang meliputi 9 ruang VIP, 1royal suite, ruang karaoke, Jocky Lounge dan fitness center. Adapun dapur di lantai dua, khusus  melayani lantai 2 dan 3. Lantai dua mencakup: Dinner Theatre (berkapasitas 200 kursi), karaoke dan diskotek. Lantai tiga meliputi: VIP Members (8 ruangan), balkon (6 ruangan) dan karaoke (15 ruangan).

Sayang, baik Yusuf maupun Julkarnain tidak mau menyebut angka pasti berapa total dana yang ditanamkan Hailai untuk bisa menikmati sistem ini. Julkarnain hanya memberi gambaran, biaya investasi sangat tergantung dari jumlah terminal (PC mini) yang diperlukan. Maklum, PC yang dipakai di sini berbeda dari PC umumnya. Katakanlah, jika  PC biasa bisa dibeli seharga US$ 500/unit, PC khusus aplikasi Gourmate US$ 800/unit. Hailai memiliki sekitar 60 terminal mini. Adapun server yang dipakai rakitan, dan harga software-nya pun tergantung pada jumlah terminal (user license) yang dipakai.  Tentu, ada biaya pelatihan dan pemeliharaan/servis. Urusan pemeliharaan dan servis juga ditangani KSU, dengan pola kontrak servis yang diperbarui setiap tahun.

Sumber : http://swa.co.id/2003/06/bumbu-dan-aroma-ti-di-resto-papan-atas/

Pembahasan :

PT Hailai berlokasi di sekitar Ancol, Jakarta, adalah merupakan suatu resto papan atas yang memiliki jumlah pelanggan bukan puluhan, melainkan ratusan pelanggan dalam suatu saat yang sama. Sebuah resto yang memiliki omset penjualan seperti ini tentunya dituntut untuk dapat melakukan pelayanan dengan cepat dan tepat, minim kesalahan, dan informasi dapat terhubung dengan cepat. dengan bantuan TI, sebuah aplikasi atau software yang bernama Gourmate untuk resto, PT. Hailai Indonesia telah berhasil dalam menjalankan bisnisnya selama ini. didukung dengan adanya Konsep Knowledge Management yang baik, PT Hailai Indonesia berhasil mempertahankan kualitas pelayanannya yang baik dan professional di bidangnya. makanan juga disajikan dalam kondisi fresh, tentunya tidakk lepas dari adanya panduan knowledge agar situasi dan kondisi ini dapat tercapai sesuai dengan goal yang dimiliki oleh PT Hailai sendiri dalam menjalankan Core Business nya sehari – hari.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Ranch Market – The Landmark

Hard Rockers dapat merasakan pengalaman yang berbeda saat berbelanja di Ranch Market yang membuka flagship store di Grand Indonesia Shopping Town. Dengan luasnya yang mencapai 3200 meter persegi, Ranch Market Grand Indonesia menjadi supermarket terbesar di Asia Tenggara. Bukan hanya menonjol dari segi ukuran, Ranch Market Grand Indonesia juga melakukan berbagai inovasi dalam mengembangkan tempat barunya ini. Koleksi produk-produk berkualitas baik lokal maupun import sangat lengkap dengan penataan yang sangat menarik. Ranch Market memberi gelar supermarket ini dengan sebutan The Landmark.

Sejak kehadirannya pertama kali pada tahun 1999, Ranch Market selalu mendedikasikan layanan dan inovasi mereka bagi kepuasan pelanggan.

Ranch Market – The Landmark menyediakan Dry Aged Beef, yang proses pembuatannya bisa disaksikan langsung oleh pengunjung. Selain itu, berbagai jenis daging berkualitas tinggi, baik lokal maupun impor, akan disajikan dalam display yang membentang sepanjang 16 meter, disini pelanggan dapat memesan berbagai model potongan dan penyajian daging sesuai dengan selera mereka.

Beragam jenis ikan dan kerang tersedia di counter seafood dengan wadah es terbesar di Indonesia. Hard Rockers bisa menentukan ingin diproses seperti apa ikan atau kerang, mulai dari filleted, potong biasa, potong dadu, diasinkan, bahkan diberi bumbu sehingga siap dimasak. Setiap hari dan setiap jamnya anda dapat mencoba ikan atau kerang yang baru yang terjamin kesegarannya.

RanchMarket – The Landmark dibangun dengan memakai teknologi terkini, peralatan dan sistem manajemen yang terpadu dengan standar internasional tertinggi mulai dari proses pengiriman dan penyimpanan multi temperatur, proses penyiapan makanan, sampai dengan proses untuk mengontrol tingkat kebersihan.

Untuk mencari pilihan makanan yang lezat. Deli Counter di RanchMarket – The Landmark memberikan berbagai macam daging lokal and impor, dips, antipasta, salad, dan berbagai pilihan keju dari seluruh dunia. RanchMarket – The Landmark juga menyediakan salad dan sandwich bar yang bisa menjadi pilihan sehat untuk makan siang bagi Anda yang diburu waktu sebagai snack-on-the-run. Salad bar menyediakan beragam bahan sayuran fresh juga saus dan di Sandwich bar, Hard Rockers dapat membuat sandwich sesuai dengan selera. Untuk yang tidak mempunyai banyak waktu, dapat memanfaatkan layanan Grab ‘n Go untuk salad, sandwich, dan minuman dingin yang sudah tersedia langsung di lokasi.

Ranch Bakery menyediakan berbagai jenis roti, kue tart, kue, dan berbagai kreasi hidangan lain. Bahkan, pelanggan yang beruntung dapat mengikuti kelas memasak terbatas bersama kedua chef Ranch Bakery. Sedangkan di Ranch Kitche, menyediakan berbagai jenis masakan lezat dari Asia dan Indonesia, mulai dari sup sampai masakan panggang. Konsep pemesanannya take away atau grab ’n go. Sambil menunggu pesanan, kita dapat menonton para chef yang sedang bekerja.

Sumber : http://www.hardrockfm.com/lifestyle/aaa/ranch-market–the-landmark.html

Pembahasan :

Ranch Market, seperti kita telah ketahui Ranch Market adalah suatu supermarket yang sudah terkenal di kalangan masyarakat menengah ke atas. Pada pembahasan ini, terlihat Ranch Market telah memiliki sebuah knowledge management, mulai dari pedoman standar kualitas barang / jasa yang dijualnya, tata cara penyimpanan barang, hingga prosedur pengiriman barang oleh Ranch Market ini sendiri. dengan adanya knowledge management inilah yang membuat Ranch Market berkembang dewasa ini karena memang mereka telah termasuk berhasil untuk menerapkan konsep knowledge management dalam usahanya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

e-SAMSAT untuk Sistem Pelayanan online Regident Ranmor (Studi Kasus : Samsat Bandung Timur)

Kantor  Bersama  Samsat  merupakan  salah  satu  tempat  pelayanan  publik  yang  menangani  pembayaran  Pajak  Kendaraan Bermotor (PKB), Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB), dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ) yang akan selalu berubah harus menyesuaikan dengan kondisi perkembangan masyarakat yang selalu menuntut adanya  peningkatan  pelayanan  publik.  Untuk  mewujudkan  pelayanan  prima  dan  memenuhi  tuntutan  publik  terhadap peningkatan  pelayananan,  maka  diperlukan  adanya  pemanfaatan  terhadap  teknologi  informasi.  Salah  satu  bentuk pemanfaatan  teknologi  tersebut  adalah  dengan merancang  sistem  informasi  berbasis web  yang  sistematis  dan  terintegrasi  dimana  aplikasi  tersebut  ditujukan  untuk  kepentingan  publik  maupun  untuk  kepentingan  intern  Samsat  dalam  menunjang fungsi pelayanan. Dengan aplikasi berbasis web  ini, publik maupun pegawai dapat dengan mudah mendapatkan  informasi-informasi  yang dibutuhkan  setiap  saat  karena  informasi  yang ada disimpan dengan  rapi dan aman dalam basis data. Data primer  pada  Perancangan  Sistem  Informasi  ini  dilakukan  di  kantor  Samsat.  Dalam  penelitian  ini  dilakukan  dengan menganalisa  sistem yang sudah ada untuk kemudian diterjemahkan dalam bentuk sistem informasi berbasis web. Data primer pada perancangan ini, yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber utama berupa hasil dari wawancara. Sedangkan data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari dokumen yang ada di bagian PDE  (Pusat Data Elektronik) dan  studi kepustakaan yang dapat menunjang penelitian.Pada pengembangan perangkat lunak merupakan tahap perancangan aplikasi menggunakan bahasa pemrograman PHP (Personal Home Pages) yang didukung dengan database MySQL, di antaranya dengan merancang prosedur masukan data sehingga data yang masuk ke dalam sistem benar, merancang masukan dan keluaran yang efektif, dan merancang antar muka pengguna. Aplikasi registrasi identitas kendaraan bermotor dalam menunjang fungsi pelayanan yang dibuat  berbasis  web,  sehingga  dapat  diakses  melalui  TCP/IP  dalam  jaringan  intranet/internet  bagian  Pelayanan  Samsat wilayah Bandung Timur.Ada pun masalah yang muncul untuk diteliti yaitu belum adanya sistem  informasi yang  terintegrasi menyebabkan kecepatan pelayanan terhadap publik menjadi kurang maksimal, belum adanya alternatif bagi publik atau wajib pajak dalam melakukan registrasi kendaraan bermotor yang dapat dilakukan dengan bantuan aplikasi berbasis web, sulitnya untuk  mengetahui  pajak  kendaraan  bermotor,  nilai  jual  yang  sewaktu-waktu  ditanyakan  oleh  wajib  pajak  karena  masih dilakukan  secara manual. Sedangkan  tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah untuk merancang SIM  (Sistim  Informasi Manajemen) berbasis web dalam menunjang proses kecepatan pelayanan  terhadap publik, memberikan alternatif pelayanan kepada publik dalam melakukan registrasi kendaraan  bermotor melalui oleh wajib pajak. Adapun manfaat dari penelitian ini adalah membantu memberikan solusi pemecahan masalah dalam proses pelayanan Samsat untuk meningkatkan performansi Samsat, mempermudah dan meminimasi proses pegawai dalam mencari dan mendapatkan informasi yang diinginkan. Dalam penelitian  ini  berupa  penelitian  dilakukan  di  wilayah  Bandung  bertepat  di  Samsat  Bandung  Timur,  aktivitas  yang  diteliti adalah aktivitas yang ada dalam layanan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pengesahan STNK tiap tahun dan Daftar ulang STNK  tiap 5  tahun, penelitian  ini hanya  sampai pada  tahap  implementasi dan pengujian  saja  tidak  sampai ke tahap  evaluasi  dan  pemeliharaan  sistem,  dan  hal-hal  diluar  hal  teknis  tidak  dibahas.Hasil  dari  penelitian  ini  berupa  SIM (Sistem  Informasi Manajemen)  berbasis web  dalam menunjang  proses  kecepatan  pelayanan  terhadap  publik,  khususnya  di Samsat. Selaian itu SIM yang baru ini dihrapkan memberikan alternatif pelayanan kepada publik dalam melakukan registrasi kendaraan   bermotor melalui aplikasi berbasis web. Bagi  pihak Samsat  sendiri dengan adanya SIM  ini dapat memberikan kemudahan bagi pihak intern Samsat dalam proses pencarian informasi mengenai pajak kendaraan bermotor, nilai jual yang sewaktu-waktu ditanyakan oleh wajib pajak. E-service merupakan suatu aset dalam bentuk apa pun yang disediakan melalui internet atau teknologi komputasi lainnya untuk menciptakan efisiensi baru.

Sumber : http://www.pltik.undip.ac.id/index.php/20100127160/Download-Viewer/e-samsat-untuk-sistem-pelayanan-online-regident-ranmor-studi-kasus-samsat-bandung-timur.html

Pembahasan :

Sebagaimana kita mengetahui bersama kantor samsat adalah suatu tempat yang setiap harinya pasti dipadati oleh orang – orang yang memiliki keperluan untuk pajak kendaraan bermotor. karena kita juga tahu bahwa tingkat jumlah peredaran kendaraan bermotor saat ini sudah sangat banyak, maka untuk menyiasatinya, dibutuhkan sebuah knowledge management untuk menindaklanjutinya. dengan adanya sebuah knowledge management, samsat sendiri akan lebih fokus akan goal yang direncanakannya, dan juga samsat akan dapat benar – benar menjalankan proses core bisnis nya dengan tepat dan meminimalisir kesalahan. dan juga dengan knowledge management, kita juga dapat mengetahui apa sajakah knowledge – knowledge yang sudah dimiliki oleh samsat yang dapat disimpan untuk jika suatu saat nanti knowledge – knowledge tersebut akan dibutuhkan kembali oleh samsat.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Pert 1-2

Essay:

1. Mengapa level pengambil keputusan membutuhkan knowledge?

2. Pelajari mini case 1, mini case 2 dan mini case 3

3. buat summary dari setiap mini case (buat dalam point-point)

Jawaban :

1. Mengapa level pengambil keputusan membutuhkan knowledge?

Manajemen membutuhkan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan mereka. Sistem informasi mempunyai peranan yang penting dalam menyediakan informasi untuk manajemen setiap tingkatan. Tiap-tiap kegiatan dan keputusan manajemen yang berbeda membutuhkan informasi yang berbeda. Oleh karena itu untuk dapat menyediakan informasi yang relevan dan berguna bagi manajemen, maka pengembang system informasi harus memahami terlebih dahulu kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dan tipe keputusannya.

2. Pelajari mini case 1, mini case 2 dan mini case 3

Sudah..

3. Buat summary dari setiap mini case (buat dalam point-point)

a.) Mini case 1

tidak adanya toleransi dari masing-masing kebudayaan dan masing-masing hanya melakukannya dengan kebiasaan masing-masing. Solusinya adalah toleransi antara 2 kebudayaan tersebut dan belajar untuk bekerjasama.

b.) Mini case 2

terjadinya sebuah misskomunikasi antara pelanggan dengan pelayan hotel, karena pelayan mengikti kata manager. Solusinya adalah perintah dari pelanggan langsung disampaikan kepada manager agar tidak terjadi kesalahan dalam menjalankan perintah.

c.) Mini case 3

tidak adanya keputusan yang diambil. Solusinya adalah kerjasama tim agar tidak ada miscommunication serta pengambilan keputusan dari masalah yang terjadi selama ini dan memuaskan pelanggan agar tidak terulang kembali kegagalan itu.

Essay:

1. Bagaimana sebuah knowledge dapat meningkatkan “goodwill” perusahaan?

2. Apa yang dimaksud dengan intellectual asset?

3. Jelaskan mengapa knowledge semakin dibutuhkan?

4. Jelaskan yang dimaksud dengan organizational learning!

5. Sebutkan keuntungan yang diperoleh pada peningkatan pelayanan dengan adanya tambahan knowledge.

Jawaban

Goodwill dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai kebaikan. Sebuah knowledge dapat meningkatkan kebaikan suatu perusahaan adalah dengan:

a.) Membuat keuntungan perusahaan meningkat dengan adanya knowledge untuk mendapatkan hal tersebut.

b.) Memelihara asset perusahaan dengan knowledge yang berkaitan dengan hal tersebut
c.) Menjaga hubungan perusahaan dengan perusahaan lain dengan knowledge di bidang hubungan (relationship)
d.) Menjaga stabilitas harga saham perusahaan agar tidak jatuh dan menjadi bangkrut dengan knowledge di bidang ekonomi yang baik.
e.) Menjaga hubungan baik perusahaan dengan masyarakat sekitar

Manusia yang memiliki modal intelektual dalam suatu organisasi atau masyarakat.

Knowledge (Ilmu Pengetahuan) semakin dibuktuhkan karena beberapa hal yakni:

a.) Ilmu pengetahuan adalah kunci untuk segala sesuatu
b.) Ilmu pengetahuan adalah syarat mutlak untuk melakukan suatu hal.
c.) Ilmu pengetahuan membuka pintu untuk hidup yang lebih baik.
d.) Ilmu Pengetahuan membantu seserang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
e.) Ilmu pengetahuan yang baik dan bermanfaatlah yang dapat memenuhi poin poin diatas.
area pengetahuan dalam teori organisasi yang mempelajari model dan teori tentang cara organisasi belajar dan beradaptasi.
Keuntungan yang diperoleh pada peningkatan pelayanan dengan adanya tambahan knowledge:
a.) Menaikan nilai suatu produk atau Jasa.
b.) Menjadikan sesuatu yang kurang special menjadi special atau luar biasa
c.) Memberikan kenyamanan yang lebih kepada pelanggan dalam pelayanan perusahaan.
d.) Menambah asset
e.) Membuat pelanggan ingin kembali lagi karena pelayanan yang memuaskan

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • Twitter
  • RSS

Welcome to Binusian Blog World !

Welcome to Binusian blog. This is your first post. Edit or delete it, then start blogging! Happy Blogging 🙂

Binusian Link

  • BEEBLOGGER FORUM
  • BINUS CENTER
  • BINUS CORPORATE
  • BINUS INTERNATIONAL
  • BINUS ONLINE LEARNING
  • BINUS BUSINESS SCHOOL
  • BINUS SCHOOL
  • BINUS UNIVERSITY
    • Digg
    • Del.icio.us
    • StumbleUpon
    • Reddit
    • Twitter
    • RSS
     Page 3 of 3 « 1  2  3